Kisah Nyata
Kesaksianku Percaya dan Iman Menyelamatkan Aku
Saya adalah seorang pria yang berhasil dalam karir. Pertama kali bekerja sebagai salesman, akhirnya berhasil menjadi Manager perusahaan besar. Salary di atas rata-rata, komisi yang besar, fasilitas mobil dan lain-lain. Saya mempunyai seorang istri yang bekerja juga, dan 2 orang anak perempuan. Saya tinggal di salah satu komplek yang cukup baik di daerah Bandung Selatan.
Pekerjaan dan pendapatan yang baik, membuat saya terlena. Keserakahan, kesombongan dan kearoganan membuat saya hidup seenaknya, dan Firman Tuhan berkata akar segala kejahatan adalah cinta uang. Tahun 2010, saya terkena kasus. Saya kena pasal pencucian uang.
Turut terlibat dalam pencucian uang di salah satu Bank Swasta. Dengan uang yang ada, saya coba koordinasi dengan POLDA JABAR, dengan pengacara agar kasus saya tidak sampai ke pengadilan dan SP3.
Janji-janji dari POLDA JABAR adalah, kasus saya akan di SP3, karena saya diposisikan sebagai korban dari actor intelektual yang membobol bank tersebut. Selama tahun 2010, saya agak tenang karena kasus saya sepertinya akan selesai dan SP3. Tapi pada tanggal 02 Desember 2010, tepat di hari ulang tahun saya, saya dipanggil sidang di PN Bandung jalan Riau untuk kasus yang menerpa saya.
Selesai sidang saya memberikan uang jaminan agar saya tahanan kota.Semenjak itu hati saya jadi mulai tidak tenang, takut dipenjara, kasihan kepada istri dan anak anak. Nama baik akan jelek dan sudut pandang orang akan negatif. Tapi pada saat itu saya tetap mengandalkan kekuatan saya sendiri dan kekuatan manusia.
Saya andalkan uang saya, saya andalkan jenderal-jenderal, saya andalkan ormas, saya andalkan pengacara. Total uang yang saya keluarkan agar saya tidak masuk penjara adalah Rp 1,2 miliar. Uang Rp 1,2 miliar tersebut dari penjualan rumah pribadi, rumah orang tua, mobil dan motor pribadi, mobil orang tua, tabungan, saham dll.
Tapi apa yang saya takutkan akhinya terjadi, tanggal 09 Februari 2011, ketika mengikuti sidang sebagai saksi, pada saat itu juga saya harus masuk ke rutan. Marah, sedih, dendam, kalut menjadi satu. Saya tidak menerima kenyataan itu. Saya merasa diperlakukan tidak adil.
Selain itu saya juga merasa sangat marah kepada orang orang yang telah dikoordinasi mengurus kasus saya, uang saya telah keluar banyak Rp 1,2 miliar tapi akhirnya saya harus masuk penjara (Rutan). Pekerjaan otomatis berhenti, tapi kantor tempat saya bekerja tidak tahu kejadian ini. Istri saya shok dan kecewa ke saya. Orang tua sedih.
Anak-anak dibohongi bahwa papa-nya sedang kerja di luar kota jadi tidak bisa pulang. Keuangan jadi kacau balau. Istri saya harus menjadi tulang punggung untuk kebutuhan sehari-hari di rumah dan harus menyediakan uang untuk hidup saya di Rutan. Hidup di Rutan tanpa uang , akan mempeparah kondisi saya. Karena di Rutan uang benar-benar berfungsi sebagai “penyelamat“ untuk membeli kenyamanan.
Semenjak saya masuk Rutan, saya menjadi pribadi yang berbeda. Saya cepat marah, sedih, kesepian, dendam, pendiam. Tapi di Rutan inilah, saya tiap hari menjadi sering ke Gereja yang berada di dalam Rutan. Dan di Gereja inilah, saya sering tiba-tiba menangis ketika menyembah Tuhan. Di Gereja inilah saya sering didoakan oleh Pendeta dan menangis.
Tapi walaupun sering ke Gereja dan didoakan, saya tetap mengandalkan uang, jenderal, ormas, koneksi agar saya bisa keluar dari Rutan. Tapi semuanya itu sia-sia. Tidak ada hasil, hanya janji-janji manis yang membuat saya tambah kecewa dan marah.
Semenjak masuk Rutan pada tanggal 9 Feb 2011, saya mengikuti sidang yang melelahkan berbulan-bulan. Saya di sidang sampai 26 kali, dan baru dapat vonis dari PN Bandung pada bulan Juni 2011. Saya di vonis 2 tahun 3 bulan. Jaksa penuntut tidak terima dengan vonis ini.
Jaksa mengajukan banding ke PT Bandung. Akhirnya bulan September 2011, PT Bandung mengeluarkan vonis banding, yaitu saya di vonis menjadi 5 tahun 3 bulan.Saya benar-benar kaget dengan hasil itu, terpukul dan sangat sedih sekali. Bagaimana dengan istri dan anak-anak saya, bagaimana dengan keuangan untuk kebutuhan sehari-hari.
Tabungan makin sedikit. Biaya hidup di Rutan 10 kali lipat lebih besar di banding hidup di luar. Banyak sekali pengeluaran agar kita dapat sedikit kenyamanan di Rutan. Apalagi saya orang Chiness, kasus pencucian uang, dianggapnya saya punya uang banyak, sehingga banyak napi-napi dan sipir di Rutan yang sering minta uang ke saya atau jual barang secara paksa.
Dari hasil vonis di PT Bandung, saya masih bisa untuk melakukan kasasi ke MA. Saya diberi waktu 1 bulan untuk berpikir dan menyiapkan berkas apabila ingin kasasi ke MA. Semua teman, menyarankan saya tidak melakukan kasasi ke MA. Semuanya bilang tidak mungkin bisa menang di MA melawan institusi.
Semuanya bilang mustahil vonis akan kembali turun seperti vonis di PN Bandung. Semuanya bilang harus ada minimal 500 juta agar vonis bisa turun seperti vonis di PN Bandung. Semuanya bilang jangan kasasi ke MA karena vonis bisa menjadi lebih lama. Semuanya berkata bahwa saya akan mendapat hasil yang lebih buruk apabila melakukan kasasi ke MA.
Akhirnya bulan Oktober 2011 saya melakukan kasasi ke MA, dan lagi-lagi saya mengandalkan koneksi saya di MA. Tapi sebelum hasil kasasi di MA keluar, koneksi saya di MA menyerah tidak bisa membantu saya. Saya akhirnya pasrahkan hasil kasasi tersebut apapun hasilnya.
Di Rutan, tiap hari saya ke Gereja, tiap hari mendengar Firman Tuhan, tiap hari menyembah Tuhan dan sering di doakan oleh Pendeta dari gereja-gereja yang melayani, membuat suatu perubahan dalam diri saya. Saya jadi sering berdoa dan menyembah secara pribadi ke Tuhan. Hampir tiap subuh saya bangun jam 4 lalu mulai berdoa dan menyembah di kamar sel.
Pada Bulan Desember 2011, saya sempat bertanya ke salah satu pendeta dari Gereja besar yang cabangnya banyak , yaitu : Benar tidak ketika kita sungguh-sungguh berserah ke Yesus akan ada mujizat? Benar tidak ketika berdoa akan nada mujizat? Benar tidak Firman Tuhan yang berkata, “Ketuklah maka akan dibukakan, Mintalah Maka akan diberikan, YESUS akan memberikan roti untuk anak anaknya bukan ular“?
Tapi sungguh mengecewakan, pertanyaan saya tersebut tidak direspon sama sekali oleh Pendeta tersebut, dan saya mencap pendeta tersebut pendeta sombong, pendeta munafik yang tidak memperhatikan orang-orang yang membutuhkan.
Pertanyaan-pertanyaan ke pendeta tersebut akhirnya saya tanyakan langsung ke YESUS secara pribadi melalui DOA.
Bulan Januari 2012, saya dapat informasi untuk menyiapkan sejumlah uang agar vonis saya kembali seperti vonis dari PN Bandung yaitu 2 tahun 3 bulan. Kalau tidak ada uang, vonis saya akan tetap 5 tahu 3 bulan. Akhirnya saya memutuskan untuk benar-benar minta pertolongan YESUS, minta kemurahan hati YESUS, minta mujizat YESUS, minta petunjuk YESUS, minta ampun atas dosa saya dan mengampuni orang-orang yang menyakiti saya sehingga saya harus masuk penjara.
Pada bulan Januari 2012 saya juga mencoba mencari pinjaman uang untuk “membayar“ di MA agar vonis saya turun, dan saya sudah dapat pinjaman dari salah seorang yang punya pabrik busa.Tapi untuk yang ini, saya putuskan untuk minta petunjuk dan bertanya dahulu kepada YESUS apakah saya harus bayar atau tidak agar vonis saya turun.
Tanggal 23 – 29 Januari 2012, saya Doa Puasa minta petunjuk Yesus dan Mujizat Yesus . Tanggal 25 Januari 2012 hari Rabu, saya dapat petunjuk Yesus yang pertama dari salah seorang Pendeta di daerah lingkar selatan yang melayani ke Rutan. Isi kotbahnya saya tangkap sebagai pesan untuk saya dari YESUS.
Tanggal 28 Januari 2012 hari Sabtu, saya dapat petunjuk Yesus yang kedua dari salah seorang pendeta di BTC yang melayani ke Rutan. Isi kotbahnya saya tangkap sebagai pesan untuk saya dari YESUS.
Tanggal 29 Januari 2012, hari Minggu, setelah mendapat dua petunjuk dari Yesus, saya memutuskan untuk benar-benar berserah kepada Yesus dan membatalkan pinjaman uang untuk membayar di MA.
Tanggal 30 Januari 2012 hari Senin, jam 1 Subuh, saya dapat petunjuk lagi dari seorang pendeta yang kotbah di Radio Prestasi (Jakarta). Isi kotbah pendeta tersebut-benar benar mengambarkan keadaan saya pada saat itu. Bagi saya itu adalah penegasan petunjuk dari YESUS untuk petunjuk kesatu dan kedua. Bagi saya, YESUS menegaskan ke saya untuk benar-benar berserah dan itu membuat saya tambah tenang.
Tapi keputusan saya untuk benar-benar berserah, minta pertolongan YESUS, minta mujizat YESUS diuji oleh YESUS. Tanggal 01 Febuari 2012 jam 12.30, saya ditelepon, oleh makelar kasus, untuk menyiapkan uang agar vonis saya turun. Karena hari ini jam 1 siang, berkas saya akan di sidang di MA.
Saya pada saat itu menjadi bingung, apakah tetap memutuskan tetap berserah ke Yesus (tanpa membayar uang ke MA) atau membayar ke MA. Saya akhirnya telepon istri di kamar mandi, istri bilang agar tidak usah bayar ke MA, dan dia siap apabila vonis saya akan tetap 5 tahun 3 bulan. Akhinrya saya hanya bisa menangis dan berdoa di kamar mandi, tidak berdaya.
Ketika berdoa saya hanya bisa bicara : ‘Tuhan……..‘ tanpa kata kata yang lain, saya hanya bisa menangis selama 15 menit.
Setelah keluar dari kamar mandi , saya jalan mondar-mandir di depan kamar sambil berdoa, dan tiba-tiba terdengar suara yang sangat tegas di hati saya yang berkata : “IMANMU MENYELAMATKANMU “
Saya kaget mendengar suara tersebut dan dengan keberanian yang spontan saya berkata dengan teriak : “ Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus saya akan dapat mujizat , vonis saya 2 tahun 3 bulan“
Detik itu juga saya putuskan, tetap berserah dan percaya kepada Yesus. Pada saat itu juga perasaan dan hati saya tenang sekali.
Tanggal 06 Febuari 2012, saya kembali di-DOA-kan oleh salah seorang pendeta dari BTC yang melayani ke Rutan, pendeta tersebut tidak tahu sama sekali kasus saya, tapi ketika mendoakan saya, Pendeta tersebut seperti tahu apa yang sedang saya alami, pendeta tersebut berkata : “Kamu sedang mengalami pergumulan hebat, tapi kekuatan Tuhan turun padamu.“ Setelah didoakan hati saya menjadi semakin tenang. Karena apa yang disampaikan oleh Pendeta ini, bagi saya adalah confirm dari YESUS bahwa dia telah menolong dan member saya mujizat.
Akhirnya tanggal 18 Febuari 2012, saya dapat kabar dari Rutan, bahwa vonis saya menjadi 2 tahun 3 bulan. Saya mendaptkan mujizat dan kemurahan YESUS. Saya mendapatkan mujizat dan kemurahan YESUS tanpa uang, tapi lewat DOA dan air mata kepada YESUS. (Tiada yang mustahil dan tidak ada yang tak mungkin bagi Yesus).
Setelah mendapat kepastian vonis, saya akhirnya benar-benar tenang, sukacita saya mulai timbul kembali. Dan setelah mengurus surat-surat pembebasan bersyarat saya dijadwalkan akan bebas pada bulan September 2012. Bulan September 2012, saya belum dapat kepastian bebas pada bulan tersebut, Tapi sekali lagi saya ditantang mengenai iman.
Awal Bulan September 2012, saya ditantang maju oleh Pendeta dari BTC, siapa yang punya iman akan bebas di bulan September 2012 silakan maju ke altar Gereja untuk didoakan, dan saya maju ke depan. Saya didoakan sambil menangis karena akan menerima kemurahan YESUS.
Akhirnya, akhir bulan September 2012, saya bebas dari Rutan. Suatu pengalaman pribadi yang luar biasa dan proses Tuhan yang luar biasa mengenai IMAN dalam hidup saya. YESUS membuktikan firman-Nya, kalau YESUS bisa berkata “IMANMU MENYELAMATKANMU“ kepada 10 orang penderita kusta, gadis yang mengalami pendarahan 12 tahun, orang buta di Yerikho dan kepada saya, sehingga semuanya dapat mujizat, saya juga percaya bahwa hal ini dapat berlaku juga untuk semua orang.
Saya yakin bahwa kesaksian ini di dalam nama TUHAN YESUS KRISTUS akan memberkati semua orang. Kesaksian ini di dalam nama TUHAN YESUS KRISTUS akan menguatkan orang.
kisah nyata 2019
|
kisah nyata cinta
|
kisah nyata iman |
kisah nyata cinta kasih |
kisah nyata ilustrasi kartun
|
kisah nyata sedih
|
kisah nyata youtube
|
info kisah nyata|
kesaksian yesus 2019
|
kesaksian kristen pertobatan
|
kesaksian kristen kisah nyata 2018
|
kesaksian islam masuk kristen
|
kesaksian rohani
|
kesaksian terima yesus
|
kesaksian-kesaksian
|
kesaksian tentang yesus