Selamat Jalan Ev. Drg. Yusak Tjipto Purnomo Oleh : Joshua Ivan Sudrajat S
Pagi ini ketika saya membuka facebook, satu message masuk menanyakan kebenarannya apakah Engkong Yusak Tjipto Purnomo pulang ke Rumah Bapa di Surga ? Saya berkata setahu saya beliau kesehatannya sangat menurun dan dia tidak hadir di acara bahtera, kemudian di wall facebook bertebaran foto engkong Yusak Tjipto dengan ucapan Selamat Jalan Pahlawan Tuhan, Pilar Indonesia.
Sejak kepulangan Mak Kiat Nio February 2016, Tuhan Roh Kudus berbicara kepada saya dan mengingatkan saya tentang kesaksian beliau bahwa dia akan pulang tidak lama setelah kepulangan Istrinya Tercinta Mak Kiat Nio. Belum genap sebulan Mak Kiat Nio pulang, Pdt Petrus Agung Purnomo dipanggil pulang oleh Tuhan, belum genap sebulan Mak Kiat Nio dipanggil pulang.
Kemudian Roh Kudus berkata kepada saya : “Cari buku-buku yang hambaKu Yusak Tjipto Purnomo yang kamu punya, baca dan pelajari kehidupannya.” Selama beberapa bulan ini saya belajar, membaca buku-buku Engkong Yusak Tjipto Purnomo, terakhir kemarin saya mempelajari tentang Beliau selalu berkomunikasi terus dengan Roh Kudus. Ia memberikan kesaksian bahwa hidup anak-anakNya harus selalu bergantung dengan Roh Kudus, apapun yang akan dikerjakan kita harus tanya sama Roh Kudus.
Beberapa hari setelah 100 hari di panggilnya Pdt. Petrus Agung Purnomo, ternyata Tuhan memanggil hambaNya yang dikasihiNya untuk melayaniNya di Istana Raja sebagai “jongosNya” istilah ini dikeluarkan oleh engkong Yusak Tjipto sendiri. Engkong Yusak Tjipto Purnomo pulang hari ini 23 Juni 2016 pukul 00.30. Sejujurnya ketika saya membaca berita kepulangan engkong Yusak Tjipto saya menangis dan hati saya sakit dan tidak rela. Saya ingat tulisan teman saya mengenai tahun 2016 ini adalah Tahun Banjir Air Mata, belum genap setahun sudah 3 orang yang dikasihi kita pulang meninggalkan kita.
Tuhan memanggil para pahlawan iman yang dikasihiNya, saya masih ingat pernyataan Tuhan ketika acara Bahtera di Manado : Tuhan berkata : Jika HambaKu Yusak Tjipto Purnomo dipanggil pulang ke Surga maka Pilar yang menahan antikris, bencana alam tidak ada lagi, maka badai itu akan terjadi atas Indonesia.” Salah satu tanda yang dunia yang pernah disampaikan oleh Engkong Yusak Tjipto dan Maurice Sklar bahwa hamba Tuhan Billy Graham dipanggil pulang maka Antikris akan memunculkan dirinya, saat ini engkong sudah pulang. Kita siapkan diri dan rapatkan barisan untuk menjadi satu keluarga yang kuat.
Saya banyak belajar dari hidupnya beliau bagaimana dia bergaul dengan Roh Kudus, ia juga disebut sebagai Gudang Mujizat, ketika dia mengalami kecelakaan sepulang dari doa peperangan di Bekasi, menantunya Evi pulang, dia sendiri mengalami pendarahan diotak dan seharusnya dia koma, dia bisa keluar dari mobil yang ringsek, dia masih bisa menelpon anak-anaknya dan ketika dia dibawa ke rumah sakit, dokternya terheran-heran seharusnya pasien yang mengalami pendarahan diotak, dia akan koma dan otaknya bergeser lima cm akan mengalami amnesia ataupun gila. Dia alami Mujizat Tuhan, hanya dengan menurut perkataan Tuhan, secara manusia ada orang yang sudah menyiapkan pesawat untuk mengangkut engkong ke Singapura. Tuhan berkata cukup di Indonesia dan bahkan hanya di Rumah Sakit di Bandung. Tuhan itu ajaib, setelah kejadian itu hanya sebulan setengah ia beristirahat setelah itu dia bisa pergi ke pulau-pulau untuk menyampaikan pesanNya, bahkan sampai ujung timur Indonesia. Papua yang Tuhan cintai dia datang untuk membuka Pintu Gerbang Emas yang ada di Papua.
Dokternya sangat terheran-heran dan berkata kamu memang Gudangnya Mujizat, seharusnya kamu gila dan lupa semuanya tidak bisa menyampaikan Firman Tuhan tetapi kenyataannya kamu langsung memberitakan Injil ke pulau yang jauh. Itulah Tuhan yang ajaib. Dia hanya jongosnya Tuhan.
Banyak diantara orang yang menyebut dia sesat, tidak benar. Dia hanya diam saja dan santai saja. Saya secara pribadi kagum sama dia, sejak saya SMA saya mengenal beliau lewat Persekutuan Doa Ecclesia. Saya mengikuti RC Ecclesia setiap akhir tahun, kotbahnya sangat santai dan penuh canda tawa tetapi setelah itu acara altar call semua anak muda menangis termasuk saya pada waktu itu. Saya mengikuti RC sejak tahun 1991-1995.
Engkong Yusak selalu berkata Keselamatan itu tidak gandeng-gandengan, Belajar Mendengar Suara Tuhan secara pribadi, Berkomunikasi selalu dengan Roh Kudus setiap saat. Jangan apa kata orang, alami sendiri dengan Tuhan. Tuhan sudah memperlihatkan buah-buah kehidupan dalam hidup engkong. Dia adalah hamba yang bersahaja, seorang yang rendah hati. Ketika orang mencemooh dia mengenai masalah-masalah yang dia hadapi, dia tetap menyerahkan sama Tuhan.
Engkong Yusak sering mengajarkan kepada kita untuk Percaya sama Tuhan, jangan memakai pengertianmu sendiri, jangan pake logika. Bahkan secara manusia itu mustahil dan tidak masuk akal. Saya adalah salah satu saksi sejarah di Monas, begitu banyak lautan manusia, ratusan ribu orang datang ke Lapangan Monas. Saya bahkan berada dalam salah satu rombongan bus dan mendapat berita ayo doa, urapi bus karena ada sweeping dari salah satu organisasi keagamaan. Puji Tuhan kami memasuki Jakarta tidak terkena sweeping ternyata Tuhan memberikan Shallomnya ketika mereka memasuki Monas, mereka tidak jadi demonstrasi mereka merasakan hati damai sejahtera.
Saya dibagian pembagian Karcis Sembako Murah, memang saat itu sangat banyak orang, saya juga sempat melihat engkong dan Pak Daniel naik motor menumpang tangan atas stand-stand sembako, setelah kejadian saya baru tahu ternyata sembako yang disediakan hanya untuk 100.000 orang ternyata yang hadir lebih dari 300.000 orang bukan hanya itu saja ternyata roti yang dibagikan berlimpah-limpah sampai rombongan ibu-ibu dari suatu desa membawa roti dan aqua tidak habis-habis selama beberapa hari. Mujizat lima roti dan dua ikan benar-benar terjadi.
Tuhan Yesus terima kasih buat Engkong Yusak Tjipto yang sudah banyak mengajarkan kepada kami mengenai Percaya Tuhan, Bergaul sama Tuhan secara pribadi. Saat ini Tugas beliau sudah selesai di dunia, Kau panggil Dia setelah sampai mengantarkan kami anak-anaknya untuk terbang Higher Than Ever. Seperti Anak Burung Rajawali yang dilatih terbang kini kami terbang sendirian bersama Engkau mengatasi badai yang akan kami hadapi.
Tuhan mampukan kami untuk menghadapi semuanya, sesungguhnya kami tidak bisa melakukan apapun tanpa Engkau. Tuhan beri kami jaminan sebab tanpa jaminanMU kami tidak bisa sampai garis akhir.
Selamat Jalan Pilar Tuhan untuk Indonesia dan bangsa-bangsa, Selamat Berjumpa kembali saat kami selesaikan tugas kami di bumi. Terima Kasih Buat Teladanmu buat hidup kami. Tuhan Yesus sangat mengasihimu dan sudah merindukan engkau berada di IstanaNya. Higher Than Ever.
Jatiwangi, 23 Juni 2016
Joshua Ivan Sudrajat S