PeLITA hATI

Hitam atau Putih Itu Harus DiPilih

Menu
  • Home
  • Surprise Me
cerita inspirasi Cerita kehidupan Kisah Nyata Pengajaran Renungan Kisah Nyata Kesaksian Pendeta Stephen Tong

Kisah Nyata Kesaksian Pendeta Stephen Tong

Kisah Nyata Kesaksian Pendeta Stephen Tong

9 Januari 1957, hari itu pergumulan jiwa saya begitu berat. Menentukan apakah saya seumur hidup akan menyerahkan diri menjadi penginjil atau tidak. Lima tahun sebelum itu saya sudah menyerahkan diri. Waktu itu saya berumur 12 tahun, dan berkata “Seumur hidup saya mau menjadi hamba-Mu, dan tugas utamaku adalah memberitakan Injil di dalam sejarah manusia untuk memenangkan jiwa kembali ke Kerajaan Tuhan”. Lima tahun kemudian, secara perlahan saya mulai tertarik oleh Komunisme, Atheisme, Evolusionisme, Dialektika Materialisme, dan filsafat-filsafat yang paling modern, dimana sebaya saya banyak yang tidak tertarik. Saya sangat tertarik dan mulai terkontaminasi. Dan akhirnya, saya mulai membuang iman Kristen.

Saat itu ada seorang pendeta yang unik datang ke Indonesia. Pendeta itu seumur hidupnya memanggil orang menjadi hamba Tuhan. Saya menghadiri retreat yang dipimpin oleh Pendeta tersebut untuk menyenangkan hati mama saya. Hari itu menjadi pergumulan paling berat selama tujuh belas tahun saya hidup di dunia. Meskipun khotbah Pendeta itu menyentuh, namun iman Kristen sudah saya buang. Hanya mama saya, yang sejak saya berumur tiga tahun telah menjadi janda, tetap setia mendoakan saya. Apakah saya harus kembali kepada iman yang menurut saya saat itu sudah kuno, sudah digugurkan oleh ilmu, sudah ditolak oleh orang modern. Saya tidak berani dan malu berdoa di kamar, karena banyak orang ikut camp. Maka saya berlutut di kamar mandi, diatas ubin yang basah. Saya berdoa, “Tuhan kalau malam ini ternyata Engkau hidup, panggil saya dengan kuasa-Mu. Jika saya tidak sanggup melawan-Mu, maka saya akan seumur hidup setia sampai mati. Jikalau tidak ada panggilan jelas dan ternyata Engkau tidak bicara pada saya, saya akan lolos dan seumur hidup tidak lagi mengenal Engkau”. Dengan air mata saya bergumul kepada Tuhan. Lalu malam itu saya ikut kebaktian. Ada peserta yang bicara, tertawa, namun saya diam, tenang dan serius. Saya mau melihat bagaimana Tuhan bekerja. Kursi seperti lebih keras dari biasa, suasana lebih dingin dari biasa, waktu lewat lebih pelan dari biasa. Atheismekah atau Theisme?, Pagankah atau Christian?, Komunismekah atau Kristen?, Evolusikah atau Creation? Ini adalah saat penentu. Disatu sisi ada orang-orang Kristen yang mencintai Tuhan, yang hidupnya sangat saya kagumi. Disisi lain, fakta mengenai filsafat-filsafat mutakhir juga tidak bisa saya tolak.

Pendeta yang berkhotbah bagi saya berteriak-teriak mewakili teriakan terakhir sebelum Kristen mati. Teriakan yang mewakili status sebagai antek-antek Imperialisme yang merampas kebebasan manusia berpikir dan mempelopori racun barat untuk membuka jalan bagi meriam Imperialisme. Dengan mata yang miring saya melihat dia dan dengan sikap pertarungan dalam hati untuk menentukan nasib saya seumur hidup. Khotbah hari itu adalah mengenai lima suara,

Suara pertama adalah suara Allah Bapa. “Siapa yang boleh aku utus”, Firman-Nya. Lalu jawaban dari Yesaya, “disini saya, utuslah saya”. Jawaban dari Tuhan Allah, “Saya akan mengirim engkau untuk memberitakan Firman yang tidak diterima oleh orang lain. Saya akan mengirim engkau pergi kepada bangsa-bangsa yang keras hati”. Wah ini paradoks sekali, tetapi kelihatan ada makna tertentu yang saya perlu pelajari lagi.

Suara kedua adalah suara Anak Allah yang berkata “Tuaian sudah masak, pergilah menuai sebelum waktu lewat dan pergi ke seluruh dunia kabarkan Injil jadikan segala bangsa muridku”. ini suara dari pada anak Allah,

Suara ketiga adalah suara Roh Kudus diambil dari wahyu, mengenai barang siapa yang rela meminum air hidup akan diperanakkan pula, karena Injil adalah kuasa Allah untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya.

Suara keempat adalah suara Rasul. “Jikalau aku tidak mengabar Injil, celakalah aku”, kata Paulus. karena beban ini sudah diberikan kepada aku dan jika aku dengan rela mengerjakannya ada pahala bagiku, rela, terpaksa, terpaksa, rela, aku harus rela memaksa diriku untuk melayani Injil atau aku harus memaksa diri untuk rela melayani?, ini paradoks lagi.

Suara kelima adalah suara dari Neraka. ini yang membuat saya sangat terkejut. Saya tidak pernah mendengar ada suara pekabaran Injil dari neraka. Siapapun pendeta tidak mengkhotbahkan dari neraka ada orang memanggil manusia mengabar Injil. Dia mengambil ayat dari Lukas 16. Abraham disuruh mengirim orang pergi memberitakan Injil kepada saudara orang kaya yang dihukum, supaya mereka tidak datang ke neraka. Abraham mengatakan bahwa hal itu tidak bisa. Yang kaya mengatakan kalau Abraham meminta lazarus yang pergi, mereka akan percaya. Ini adalah strategi penginjilan dari neraka. Saran neraka, suara neraka, strategi neraka pakai mujizat orang akan percaya. Sekarang di dalam Kekristenan ada dua arus. Yang menekankan Firman dalam penginjilan, dan yang menekankan mujizat. Banyak pendeta sudah jatuh dalam takhyul, tanpa pakai mujizat tidak akan ada orang yang menerima Firman Tuhan. Abraham diminta kirim Lazarus, kalau kirim Billy Graham percuma, mereka tidak ada mujizat. Kalau Lazarus yang berkhotbah karena dia sudah bangkit daripada kematian, maka lima saudaraku menjadi percaya. Saran ini terlihat amat bagus, namun bukan strategi Tuhan. Kesulitan sekarang adalah pemimpin gereja tidak peka lagi strategi dari Tuhan. Ide yang disarankan dari neraka ditolak oleh Abraham, karena sudah ada Firman dalam dunia. Dialog berhenti, diskusi strategi antara neraka dan surga berhenti disitu, Alkitab tidak meneruskan lagi. Lalu kita melihat selama 2000 tahun penginjilan dilakukan ke seluruh dunia, melalui apa? Strategi sorga atau nereka?

Mujizat terbesar adalah melalui percaya kepada Yesus Kristus, orang berdosa bertobat, orang yang mati rohani dapat hidup kembali dan menjadi anak Tuhan yang jujur dan setia. Setelah mendengar khotbah itu, Roh Kudus bekerja dalam hati saya. Saya mulai bereaksi. Man is not what he thinks, man is not what he feels, man is not what he behaves, itu semua psikologi dunia yang kosong. Man is equal to what he reacts before God. You will be counted in eternity as what you react to God, when you’re living in this earth. Saya harus bagaimana bereaksi kepada Tuhan, akhirnya dapat suatu suara yang sangat dahsyat dalam hati. Kalau engkau tidak mengabarkan injil, maka engkau lebih kalah dari orang di dalam neraka, orang yang jatuh di dalam neraka masih mengharapkan saudaranya diselamatkan. Meskipun strateginya salah, tetapi keinginan mereka supaya saudara sekandung mereka diselamatkan lebih besar cinta daripada engkau yang tidak mengabarkan injil. Teguran yang dahsyat ini membuat saya sadar, dan akhirnya air mata mengalir terus, sampai pakaian depan semua basah kuyup. Saya berkata Tuhan ,” Hari ini saya janji, seumur hidup menjadi hamba-Mu, mengabarkan Injil, dan setelah Tuhan menjawab semua pertanyaan saya, mengenai Evolusi, mengenai Atheisme, Dialektical Materialisme, Komunisme, saya akan ke seluruh dunia menjawab pertanyaan, kesulitan yang menghambat orang lain menjadi orang Kristen. Apologetika yang melayani penginjilan,dan teologi Reformed yang solid, menjadi satu senjata di dalam tangan saya untuk pergi menjelajah.

Sekarang sudah 51 tahun saya sudah pernah berkhotbah kepada kira-kira 30 juta manusia di dalam lebih dari pada 29 ribu kali kebaktian. Menjelajah kira-kira 600 kota di dalam 51 tahun. Dalam usia 68, saya masih naik kapal terbang satu tahun 300 kali, berkhotbah 500 kali, dan diantaranya kira-kira 40 hari minggu di Indonesia, negara yang saya cintai. Bagaimana beratpun, tetap harus menginjili. Kekristenan harus malu, karena bioskop mainkan cerita fiksi, namun tiap hari terus main. Gereja yang menyatakan kebenaran, tidak tiap hari mengabar Injil. Kepada Tuhan kita menyembah , kepada sesama saling mengasihi, kepada dunia kita menginjili. Jikalau gereja tidak menginjili lagi, maka fungsi eksistensinya berhenti dalam dunia ini. Itu sebabnya gerakan Reformed Injili diadakan, untuk memberitakan Firman yang berbobot, berkualitas, dan yang setia kepada Alkitab ke dalam, serta mengabarkan Injil yang murni dan setia keluar.

Apakah hari ini kita masih berbeban untuk penginjilan? Waktu di London tahun 1977, saya melihat satu iklan di muka sebuah bioskop mengenai pertunjukan berjudul Jesus Christ superstar. Tertulis dibawahnya sudah tahun ketujuh, tiap hari dipentaskan. Satu tahun 365 hari, tujuh tahun berturut-turut melawan Yesus dengan nama Jesus Christ superstar. Pementasan yang memfitnah Yesus adalah homoseks, maka semua muridnya laki-laki. Akhirnya seorang murid yang paling cinta pada Dia dan tidak berhasil mendapat cinta-Nya, menjual Dia dengan 30 uang perak. Film yang begitu rusak, yang demikian memfitnah Kekristenan, bisa main selama tujuh tahun dan tiap hari ada penonton. Adakah gereja yang berani mengatakan Jesus Christ is the true saviour of the Lord, setiap hari mengabarkan injil selama tujuh tahun?

Kita harus sedih, karena gereja yang mengabarkan Injil murni, Yesus Juru selamat, Kristus penanggung dosa, khotbah seperti ini sudah hampir hilang. Diganti dengan siapa percaya Tuhan akan mendapat mujizat, saya percaya Tuhan akan mendapatkan kesembuhan, saya percaya Tuhan akan menjadi kaya. Ini adalah teologi sukses, teologi berhasil, teologi makmur yang merajalela. Sedang teologi salib, teologi kebangkitan, teologi Kristus menjalankan hukuman mengganti manusia sudah hilang. Kita masih berani menamakan diri Kristen, pengikut Kristus, orang Injili, Alkitabiah.

Begitu banyak pemuda pemudi yang kita panggil, kemudian mereka mulai mengabarkan Injil. Namun setelah lulus dari sekolah teologi mereka menjadi tidak mengabarkan Injil. Saya sudah teriak ini di benua-benua yang lain berapa besar hukuman yang akan ditimpakan pada rektor-rektor dan dosen-dosen Teologi yang menjadikan orang yang suka mengabarkan Injil setelah belajar empat tahun menjadi tidak suka mengabarkan Injil, jangan melarikan diri dari teguran seperti ini karena orang yang menegur seperti ini, seperti apa yang kamu dengar hari ini sudah semakin sedikit. Kita mengutamakan yang bukan diutamakan oleh Tuhan, dan kita tidak mengutamakan yang diutamakan oleh Tuhan.

Saya harap dalam sepuluh tahun Jakarta bertambah tiga ribu gereja. Dan satu gereja kalau ada seribu orang, tiga ribu gereja baru tiga juta, sedangkan PBB menghitung Indonesia, ibukotanya setiap tahun paling sedikit tujuh ratus – satu juta manusia tambahnya, di dalam sepuluh tahun Indonesia dengan ibukota yang kira-kira lima belas juta manusia, sampai dua puluh juta manusia, berarti orang yang tambah di Jakarta sampai 2025 bisa tiga puluh juta, kalau sepuluh tahun tambah tiga juta, kita masih hutang, tetapi pendeta-pendeta di gereja tidak hitung, mereka hanya hitung di gereja saya dulu tiga ratus sekarang lima ratus. Puji Tuhan, berarti sudah bertumbuh. Pertumbuhan itu dihitung persentasi berarti itu membuktikan kita masih belum mengerti kehendak Tuhan. Kita melihat, kalau bankir-bankir melihat perkembangannya mengikut pasaran berapa persen dia tahu, tapi pemimpin Kristen tidak sadar. Pendeta- pendeta menggembalakan satu juta orang Kristen di Indonesia, sudah dua puluh tahun, seluruhnya digabung tambah dua ratus ribu sudah senang, tapi penduduk tambah sepuluh juta. Yang menginjil tidak banyak, pertumbuhan makin merosot, inikah Kekristenan? Penginjilan yang dilakukan oleh saya sekarang mungkin mendapat tantangan lebih banyak, karena saya sudah mendirikan gereja. Namun dukungan tidak pernah dari manusia, dukungan selalu dari Tuhan. KKR yang saya pimpin tidak pernah menaruh alamat gereja saya, tak pernah umumkan kebaktian saya, karena penginjilan adalah untuk sekota. Dan setelah selesai, masing-masing bebas pergi kemana saja, karena penginjilan bukan bermotivasi menambah anggota saya. Kita menginjili zaman kita, kota kita, bukan untuk mempekembangkan diri kita.

Saudara-saudara saya harap selama saya masih hidup, boleh terus memberitakan Yesus Kristus sungguh-sungguh Juru Selamat. Dia betul-betul Anak Allah, yang diwahyukan dan dinubuatkan oleh para nabi Perjanjian Lama. Dia yang menggenapi semua janji bagi umat manusia, dan satu-satunya penanggung dosa manusia. Dia satu-satunya yang mati bukan karena dosa sendiri, namun untuk menanggung dosa manusia. Dia satu-satunya yang bangkit daripada orang mati, karena kuasa-Nya melampaui kuasa maut dan kuasa dosa. Selain Dia, tidak ada juru selamat yang lain. Terakhir kali kita mengadakan KKR di Stadion Utama adalah tahun 2003. Saya mengundang Bapak Agus Lai menjadi ketua. Saat itu saya ditegur oleh Tuhan, karena sebelumnya dua kali tema KKR saya adalah “Apakah ini makna hidupku?” dan sebagainya. Akhirnya suatu teguran dari Tuhan, kenapa tidak berani langsung katakan Yesus Juru selamat? Kenapa engkau harus pakai cara supaya menarik lebih banyak orang?, maka tahun 2003 saya mengatakan, temanya adalah “Yesus Kristus Juruselamat Dunia”. Saudara-saudara, biar Injil dikabarkan, saya hanya mau kita berdoa bersama, supaya kehendak Tuhan yang jadi, nama-Nya dipermuliakan, kerajaan-Nya tiba, kehendak-Nya terjadi, karena semua kuasa, kerajaan dan kemuliaan hanya dimiliki oleh Tuhan. Amin.

(Ditranskrip dari sharing visi Pdt. Stephen Tong dengan para tokoh Kristen pada tanggal 07 Juni 2008)

cerita inspirasi, Cerita kehidupan, Kisah Nyata, Pengajaran, Renungan
  • Tweet
  • Share
  • Share
  • Share
  • Share

Related Posts

New Post

Kisah Nyata Kehidupan Orang Miskin yang Kaya (Bai Fang Li)

Kisah Popular

  • Kisah dibalik lagu " Semua Baik "
    Kisah di balik lagu " Semua Baik " KLIK disini UNTUK DOWNLOAD DAN PUTAR LAGU Dibalik Lagu SEMUA BAIK Dari semula ...
  • Cerita Inspiratif Belajar dari Doa Seorang Anak
    Cerita Inspiratif Belajar dari Doa Seorang Anak Cerita Inspiratif  Doa Seorang Anak  Berikut ini Kisah Seorang Anak Dengan doa ya...
  • Kisah Dibalik Lagu JanjiMu Seperti Fajar
    Kisah Nyata Dibalik Lagu JanjiMu Seperti Fajar  (Kisah Nyata Dimulai dari kehancuran rumah tangga) Siapa yang tidak mengenal lagu R...
  • Kisah Nyata Dibalik Lagu Rohani Kasih Dari Surga
    ’KASIH DARI SURGA’ (DORA KANSIL) ”Kasih dari Surga memenuhi tempat ini.....Kasih dari Bapa Surgawi.....Kasih dari Yesus mengalir di...
  • Kisah dibalik lagu "Mengikut Yesus Keputusanku"
    "Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya...
  • Kisah Nyata Dibalik Lagu Rohani Lebih Dari Nafasku
    ‘LEBIH DARI NAFASKU’ (YUDI HASTONO) Lagu ‘Lebih Dari Nafasku’ bagi sebagian orang non kharismatik mungkin masih asing. Lagu tersebut ...
  • Cerita - Kisah Nyata Di Balik Lagu Semua Baik
    Tambahkan teks Kisah Nyata Di Balik Lagu Semua Baik Apakabar anda hari ini ???????????? apakah Semua Baik ?????? Pernahkah anda mendengar...
  • Kesaksian Rohani Kristen Terbaru Kisah Nyata
    Kesaksian Rohani Kristen Terbaru Kisah Nyata Tentang Kekuatan dukun tidak bisa melawan kuasa Tuhan  Roh pedukunan kuasa kegelapan ...
  • Belajar Matematika Orang Kristen
    Mungkin kita akan merasa aneh dengan cara berpikir yang cukup unik ini, nah... untuk mengetahuinya bacalah Rumusan Matematika Orang Kristen,...
  • Renungan Natal bagi Kita Dengan Cerita Usang
    Cerita  Gadis Penjual Korek Api Cerita Gadis Penjual Korek Api Ditulis oleh Hans Christian Andreson ini mungkin sudah anda baca berulang -...
Diberdayakan oleh Blogger.

Baca Juga :

  • Cerita Inspiratif Belajar dari Doa Seorang Anak
    Cerita Inspiratif Belajar dari Doa Seorang Anak
    Cerita Inspiratif Belajar dari Doa Seorang Anak Cerita Inspiratif  Doa Seorang Anak  Berikut ini Kisah Seorang Anak Dengan doa ya...
  • Kisah dibalik lagu " Semua Baik "
    Kisah dibalik lagu " Semua Baik "
    Kisah di balik lagu " Semua Baik " KLIK disini UNTUK DOWNLOAD DAN PUTAR LAGU Dibalik Lagu SEMUA BAIK Dari semula ...
  • Renungan Kehidupan - Hati Seorang Ayah
    Renungan Kehidupan - Hati Seorang Ayah
    Suatu ketika sebuah keluarga kecil berkumpul di malam hari yang gelap berteman pelita yang dinyalakan sang ayah diatas dinding dengan pingga...
  • Renungan - Berikut ini ada 10 Tips Bekerja sebagai Karyawan!
    Renungan - Berikut ini ada 10 Tips Bekerja sebagai Karyawan!
    Berikut ini ada 10 Tips Bekerja sebagai Karyawan! Kamu adalah garam dunia, Kamu adalah terang dunia. Matius 5 : 13-14 Prinsip diatas a...
  • Cintailah Ibu kita sebagai mana kita mencitai diri kita sendiri
    Cintailah Ibu kita sebagai mana kita mencitai diri kita sendiri
    Inilah salah satu cerita cinta seorang Ibu,..... Alkisah, ada sepasang kekasih yang saling mencintai. Sang pria berasal dari keluarga kaya, ...
  • Kisah Nyata Dibalik Lagu Amazing Grace
    Kisah Nyata Dibalik Lagu Amazing Grace
    Kisah Nyata Dibalik Lagu Amazing Grace Pada tahun 1748 sebuah kapal dagang  mengalami bencana dahsyat dalam pelayarannya ke Inggris. ...
  • Kisah Nyata - Cerita kehidupan Segelas Susu
    Kisah Nyata - Cerita kehidupan Segelas Susu
    Suatu hari, ada seorang pemuda miskin berjalan berkeliling dari rumah ke rumah menjual barang dagangan untuk...
  • Masihkan Kita Percaya Dengan Doa
    Masihkan Kita Percaya Dengan Doa
    Berikut ini ada cerita tentang rahasia Do a ,.Semoga menjadikan kita lebih kuat dan tekun dalam Doa... Rahasia Doa ---- John Sung Berbicara...
  • Cerita inspirasi Kualitas Kehidupan
    Cerita inspirasi Kualitas Kehidupan
    Dalam sebuah acara reuni, beberapa alumni menjumpai guru sekolah mereka dulu. Melihat para alumni tersebut ramai-ramai membicarakan kesukse...
  • Cerita Iman - Melihat Dengan Mata Iman
    Cerita Iman - Melihat Dengan Mata Iman
    Florence Mei Chadwick seorang perenang kawakan Amerika pada tahun 1950 berhasil memecahkan rekor menyeberangi Selat Inggris secara bolak bal...

Labels

  • Cerita Iman (186)
  • Cerita kehidupan (211)
  • Kehidupan (19)
  • Kesaksian (13)
  • Kisah Inspiratif (4)
  • Kisah Nyata (160)
  • Kisah di balik lagu (9)
  • Pengajaran (200)
  • Renungan (234)
  • cerita inspirasi (243)
Copyright © 2014 PeLITA hATI All Right Reserved
Created by Lurah Design