T.B Simatupang Dianugerahi Pahlawan Nasional
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 68/TK/Tahun 2013, almarhum Tahi Bonar (T.B) Simatupang menerima anugerah pahlawan nasional dari pemerintah Indonesia. Dalam acara penganugerahan yang berlangsung di Istana Negara, Jumat (7/11) sore, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan langsung anugerah tersebut kepada keluarga Kepala Angkatan Perang Republik Indonesia ini.
Sebagaimana dilansir Sekretariat Kabinet dalam situs resminya, penganugerahan pahlawan nasional merupakan penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas jasa-jasa yang luar biasa seorang tokoh perjuangan semasa hidupnya dalam memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan, serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Adapun hal-hal yang menjadi pertimbangan pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada T.B Simatupang antara lain karena jasanya dalam membangun TNI, menjadi salah satu dari dua perwira militer Indonesia yang hadir dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag serta menjadi Kepala Staf Angkatan Bersenjata saat dipimpin oleh Panglima Besar Sudirman.
Selain T.B Simatupang, pemerintah juga memberikan anugerah yang sama kepada dua tokoh bangsa Indonesia lainnya yakni almarhum dr. KRT Rajiman Wediodiningrat dan almarhum Lambertus Nicodemus Palar.
Siadji Sondang Parluhutan Simatupang, salah seorang putra dari pahlawan nasional, Letjen (Purn.) Tahi Bonar (TB) Simatupang mengatakan ada makna lebih dengan gelar pahlawan nasional yang pemerintah berikan kepada almarhum ayahnya. Siadji mengatakan demikian saat berbincang dengan satuharapan.com pada Sabtu (9/11) di kediamannya di Kemang, Jakarta.
Siadji mengatakan bahwa penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada almarhum ayahnya tersebut bermakna lebih daripada sekadar diabadikan sebagai nama jalan, karena ada apresiasi besar dari pemerintah yang secara simbolis diterima keluarga.
Siadji mengatakan demikian sehubungan dengan TB Simatupang, yang dianugerahi gelar pahlawan nasional bersama dua tokoh perjuangan bangsa lainnya, Jumat (8/11), di Istana Negara, Jakarta.
“Mungkin pada zaman itu banyak orang tidak paham siapa TB Simatupang dan hanya sekadar lewat jalan itu, tetapi kalau pemberian gelar pahlawan nasional memberi makna lebih dari itu,” kata Siadji.
Siadji tidak mempermasalahkan mengapa pemberian gelar pahlawan nasional diberikan belakangan daripada nama jalan yang telah terlebih dahulu dilakukan. Dia pun mengaku dahulu cukup senang karena mengatakan tidak semua pahlawan secara otomatis diabadikan sebagai nama jalan.
“Tidak semua nama jalan adalah pahlawan nasional, dan tidak semua nama pahlawan akan langsung diabadikan secara otomatis sebagai nama jalan,” kata Siadji.
Siadji mengisahkan bahwa saat itu dia diajak untuk hadir di peresmian jalan itu dalam sebuah upacara kecil, dan kondisi Jl. TB. Simatupang berbeda dengan keadaan saat ini.
“Saya waktu itu masih datang saat peresmian jalan itu, dan waktu itu ada upacara kecil berkaitan dengan peresmian jalan itu. Nah, sekarang nama jalan itu terkenal, kondisi jalan waktu itu belum sebaik sekarang yang sudah menjadi salah satu pusat bisnis di jakarta,” menurut Siadji.
Siadji mengatakan, saat itu penamaan Jl. TB Simatupang adalah prakarsa Gubernur DKI Jakarta, Wiyogo Atmodarminto. Siadji tidak dapat memastikan kapan penamaan jalan tersebut menggunakan nama ayahnya.
“Saat nama ayah saya diabadikan sebagai nama jalan, artinya ada sebagian orang yang menghargai almarhum dan merasa bahwa namanya harus diabadikan. Yang termudah adalah diberikan nama jalan, untuk tahunnya saya lupa persis tahun berapa. Kemungkinan setelah tahun 90, karena ayah saya meninggal tahun 1990. Saya ingat waktu itu gubernur yang memberikan adalah Wiyogo Atmodarminto. Beliau (Wiyogo) waktu itu menanyakan kepada pihak keluarga apakah ada keberatan dari pihak keluarga besar tentang pemberian nama ayah kami (almarhum) sebagai nama jalan. Kami setuju saja usulan tersebut,” kata Siadji.
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional yang dilakukan pada Jumat (8/11) sebagai rangkaian kegiatan menyambut Hari Pahlawan, 10 November besok, didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 68/TK/Tahun 2013 yang ditandatangani oleh Presiden SBY pada 6 November lalu. Penganugerahan gelar pahlawan ini diberikan kepada tiga tokoh pejuang Indonesia, yaitu Dr. Radjiman Wedyodiningrat (almarhum), Lambertus Nicodemus Palar (almarhum), dan Letjen (Purn). TB Simatupang (almarhum).
cerita inspiratif kehidupan | cerita inspiratif hidup | cerita inspiratif islami | cerita pendek inspiratif | cerita motivasi | cerita inspiratif cinta | cerita inspiratif kristen tentang kasih | cerita inspiratif kristen | Kisah Kisah Inspirasi dan Motivasi | Cerita Motivasi - Kumpulan Kisah Inspirasi Terbaik | Cerita Motivasi Hidup - Kisah Inspirasi Sukses | Kisah Inspiratif - 4 kado paling haru sedunia, | Kisah Inspiratif - Kado penuh haru | Cerita Inspiratif Islami alkisaah |Blog Kumpulan Kisah - Kisah Islami Penuh Inspirasi dan Hikmah | Kumpulan Artikel - Kisah Inspirasi: Mengharukan | ARTIKEL TERBARU - KISAH INSPIRASI | Cerita Motivasi dan Inspirasi | Kumpulan Kisah Terbaik | Renungan & Kisah Inspiratif | Kisah | Renungan | cerita inspiratif ...