Belajar dari kisah Yusuf Sebenarnya ada teladan yang dapat diambil dari kisah Yusuf yang up to date sampai kapanpun..
Hidup di dunia ini tidak mungkin terlepas dari gesekan dengan sesama. Gesekan itu kadang berkapasitas rendah, tetapi kadang berkapasitas tinggi.
Kapasitas yang rendah mungkin tidak terlalu mengusik kesabaran kita. Tetapi kapasitas yang tinggi kadang memancing emosi kita. Kesabaran kita habis dan ujung - ujungnya berakhir dengan pertengkaran.
Ketika kita bekerja, pasti kita akan menemui seseorang atau juga segerombolan orang yang kadang membuat kita jengkel. Kita diperhadapkan dengan masalah yang sebenarnya datang dari orang yang sama. Atau dengan kata lain datang dari orang yang itu - itu saja.
Kadang kita dimarahi bos karena orang itu atau juga karena segerombolan orang itu, yang sebenarnya bukan kesalahan kita. Kadang kita terpancing emosi. Dan akhirnya terjadi pertengkaran.
Adakalanya juga orang atau segerombolan orang itu seperti menyanjung kita ( mengangkat kita ke atas ). Tetapi sebenarnya itu adalah persiapan orang atau segerombolan orang itu untuk menjatuhkan kita ke dalam masalah yang lebih berat, setelah kita disanjung ( diangkat tinggi ). Akhirnya kita jatuh terhempas / dihempaskan.
Marilah kita belajar dari kisah yusuf dalam mengatasi masalah hidupnya yang disebabkan oleh orang atau segerombolan orang yang itu - itu saja, yang selalu membuat masalah dalam hidupnya.
1. Yusuf dibenci oleh saudara - saudaranya ( Kejadian 37 : 4 )
37:4 Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
2. Yusuf direncanakan oleh saudara - saudaranya untuk dibunuh ( Kejadian 37 : 18 )
37:18 Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya.
3.Yusuf di buang ke dalam sumur ( Kejadian 37 : 24 )
37:24 Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.
Sampai di sini kita melihat bahwa masalah yang dihadapi yusuf dihasilkan oleh orang - orang yang sama, yaitu saudara - saudaranya. Dan masalah itu meningkat dari yang berkapasitas rendah sampai dengan yang berkapasitas tinggi.
Dibenci, rencana untuk dibunuh sampai dengan dibuang ke dalam sumur.
Di dalam Kejadian 37 : 28, kita membaca 37:28 Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Yusuf diangkat ke atas. Seolah - olah mereka menyelamatkan yusuf ( mengeluarkan yusuf dari masalah ). tetapi sebenarnya mereka sedang memberikan masalah yang lebih besar lagi kepada Yusuf, yaitu dijual dan di bawa ke Mesir.
Kejadian 37 : 28, 37:28 Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Tetapi Yusuf menjalani semua dengan sabar. Tidak ada emosi yang menyebabkan pertengkaran yang hebat. Kalau kita membaca lebih jauh kisah Yusuf di Mesir, kita akan mendapati Yusuf diperhadapkan dengan masalah - masalah yang sangat besar.
Difitnah, masuk ke dalam penjara.
Tetapi akhir dari kesabarannya, benar - benar luar biasa. Yusuf menjadi orang nomor 2 di Mesir.
Karena itu saudaraku, apabila kita menghadapi masalah dari orang atau segerombolan orang yang itu - itu saja, belajarlah dari kisah Yusuf yang sabar menghadapi saudara - saudaranya. Renungkan siang dan malam. Dan biarkanlah kisah Yusuf menjadi Thema di dalam kehidupan kita. Amien.
GBU
sumber :
sabdaspaceBaca Juga :