Pahamilah Dosa membawa ketakutan agar anda bebas dari ketakutan
Dosa menimbulkan ketakutan. Anda merasa ketakutan ketika melihat mobil polisi tiba-tiba muncul di kaca spion mobil Anda. Atau ketika ada ketukan di pintu rumah dan saat Anda membukanya ternyata yang berdiri di depan Anda adalah seorang polisi, yang berkata, "Aha! Mana surat izin kerjamu?" Dan Anda menjadi panik: Aku tertangkap! Atau ketika tiba-tiba ada orang yang menepuk pundak Anda dan Anda melompat ketakutan.
Mungkin itu hanya seorang teman yang bermaksud menyapa, "Halo," tetapi Anda sudah merasa ketakutan. Pernahkah Anda memperhatikan betapa mudahnya orang-orang yang dicekam rasa bersalah itu gampang gugup dan gelisah? Jadi Anda bisa melihat sekarang, di mana ada dosa, di sana ada ketakutan.
Sekarang Anda bisa melihat hubungannya: yaitu hubungan antara dosa dengan ketakutan, dan yang berseberangan dengan itu adalah iman. Dapatkah Anda melihat mengapa iman menyelamatkan Anda dari dosa oleh kuasa Kristus, dan Anda akan masuk ke dalam kemerdekaan penuh dari Kristus.
Beberapa orang menjadi sangat terbiasa hidup dalam ketakutan sehingga mereka bahkan tidak tahu mengapa mereka ketakutan. Ini sangat aneh. Ada orang yang menderita tekanan syaraf, akan tetapi mereka sendiri tidak tahu persis mengapa mereka tertekan.
Mereka telah berada di dalam tekanan itu sedemikian lamanya sehingga mereka tidak tahu lagi apa penyebab asalnya. Dan hal yang aneh adalah ada beberapa orang yang menderita tekanan syaraf yang sangat hebat sehingga jika mereka bisa bersantai sekitar lima menit, mereka akan mulai dilanda ketakutan, "Kapan aku akan stress lagi?"
Kasih pada dunia membawa ketakutan
Ada begitu banyak sumber ketakutan: rasa takut yang membuat orang tak dapat tidur di malam hari, takut pada kegelapan; takut kalau-kalau nanti akan ada orang yang menyelinap masuk ke rumah Anda ketika Anda sedang berada di gereja dan mendengarkan Injil. Anda bertanya-tanya, "Apakah ada maling yang menyusup ke rumahku dan mencuri semua barang antikku?"
Saya pernah kenal dengan seorang penatua di gereja di London. Dia memiliki begitu banyak uang, jadi dia membeli banyak barang antik sebagai investasi. Sekarang ini, jika Anda memiliki terlalu banyak uang, apa yang dapat Anda lakukan? Itu adalah masalah yang besar bagi orang-orang kaya.
Jika Anda membeli emas, harga emas berpeluang turun. Jika Anda menaruhnya di bank, bunga yang Anda terima mungkin hanya cukup untuk menutupi dampak inflasi. Apa yang bisa Anda lakukan? Jika Anda membeli saham, ada kemungkinan harganya jatuh.
Jika Anda membeli saham blue chip, yang nilainya cukup stabil karena milik perusahaan yang kuat, itupun masih berpeluang besar untuk jatuh. Banyak orang yang membeli saham Rolls-Royce karena ini adalah perusahaan yang terkenal dan layak dipercaya, dan tidak akan pernah jatuh. Kemudian Rolls-Royce ambruk. Dan banyak orang yang menderita kerugian jutaan dolar karena harga sahamnya jatuh.
Jadi orang-orang kaya adalah orang-orang yang sangat cemas. Nah, apakah yang dilakukan oleh penatua gereja ini? Dia membeli barang-barang antik. Masalahnya adalah di mana barang-barang antik itu harus disimpan? Anda bisa saja menyimpan batangan emas di ruang penyimpanan milik bank, namun para maling kadang-kadang menggondol semua isi ruang penyimpanan itu.
Barang antik adalah pilihan yang bagus karena harganya selalu naik. Jika Anda punya banyak uang, belilah barang antik. Akan tetapi juga sangat berbahaya karena di mana Anda harus menyimpannya?
Orang ini punya satu ruangan yang penuh dengan barang antik. Sulit untuk bisa duduk di sana tanpa menyenggol salah satu barang antiknya. Jadi, jika Anda berkunjung ke sana, Anda akan segera terkena tekanan batin. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan mungkin adalah dengan berdiri kaku karena semua tempat dipenuhi oleh barang antik yang besar dan yang kecil, ada porselin di sana-sini, dan Anda tidak berani bergerak.
Dia pernah memberitahu saya, "Yang ini berasal dari dinasti Ching, dan yang itu dari dinasti Ming. Yang ini berharga 200 pounds dan yang itu harganya 400 pounds." Dan saya membatin, "Jangan sampai aku menjatuhkannya, sebab aku tak sanggup membayar ganti ruginya." Sebenarnya, berdiri kaku saja masih susah karena karpet yang digelar di sana juga merupakan investasinya. Banyak orang yang membeli karpet untuk investasi karena nilai karpet bergerak naik.
Tentu saja, bukan karpet dari jenis yang murahan, karena yang jenis itu nilainya akan selalu turun dan tidak pernah naik. Akan tetapi nilai karpet buatan tangan dari China atau Persia yang harganya naik terus. Jadi, jika Anda berdiri di atas karpetnya dan Anda bisa saja sedang merusak investasinya.
Dapatkah Anda membayangkan bagaimana dia duduk di gereja dengan hati yang cemas setiap saat karena rumahnya dipenuhi oleh barang antik berharga ribuan pound sterling? Bagaimana mungkin Firman Allah bisa masuk ke dalam hatinya jika dia terus saja mengkhawatirkan barang antiknya? Rumahnya dipenuhi dengan alarm - satu di sini dan satu di sana, dan ada yang bahkan terhubung langsung dengan kantor polisi.
Saya ragu apakah alarm-alarm tersebut bisa menahan maling yang "pakar". Alarm sangatlah mudah untuk dimatikan. Tak satupun dari alarm-alarm itu yang bisa mengamankan rumahnya jika yang masuk adalah seorang maling professional. Demikianlah, hatinya selalu diliputi ketakutan.
Izinkan saya bertanya pada Anda, bagaimana mungkin penatua ini memiliki iman? Dia tak akan bisa selama masih ada begitu banyak ketakutan di hatinya. Apakah artinya? Artinya, kasih pada dunia akan menimbulkan ketakutan. Jika Anda punya sebuah mobil yang bagus yang sedang diparkir di pinggir jalan, saya yakin Anda pasti khawatir dan berpikir, "Apakah anak-anak akan menggoresi mobilku?" Jadi, apa yang bisa kita lihat? Kita bisa melihat tadi bahwa dosa membawa ketakutan. Dan dunia juga membawa ketakutan.
Kedagingan membawa ketakutan
Kedagingan juga membawa ketakutan. Oh, semua hal itu memang menimbulkan ketakutan. Jika Anda berbuat dosa seks misalnya, Anda akan menghadapi banyak ketakutan dan bertanya-tanya, "Apakah akibat dari semua ini?"
Kita perlu dimerdekakan dari ketakutan melalui iman. Dari uraian ini, kita bisa melihat bahwa iman memerdekakan kita dari ketakutan. Iman memerdekakan kita dari ketakutan dengan kuasa Kristus, karena iman memerdekakan kita dari dunia dan kedagingan. Jadi, kita sekarang tahu apa yang Yesus maksudkan ketika Dia berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah kamu takut." Di dalam Markus 4:40 Dia berkata pada murid-murid-Nya, "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" Jika tidak ada iman, maka akan selalu ada ketakutan.
Dan ketakutan selalu dilandasi oleh alasan yang bagus dari sudut pandang manusia. Penatua yang rumahnya penuh dengan barang antik ini punya alasan untuk merasa takut. Itu bukanlah ketakutan yang tanpa dasar; itu adalah ketakutan yang nyata karena dia belum dimerdekakan dari kasih akan dunia melalui iman. Dia tidak akan dicekam ketakutan kalau dia menyimpan hartanya di surga ketimbang di dunia. Akan tetapi karena dia tidak memiliki iman, dia tidak mau menyimpannya di surga.
Dia mau menyimpannya di bumi. Ada sangat banyak penatua yang tidak memiliki iman. Mengapa Anda menyimpan harta di bumi? Karena Anda ingin selalu ada uang di saat Anda memerlukannya. Jika Anda menyimpan harta Anda di surga, Anda tidak dapat mengambilnya segera jika Anda memerlukannya.
Jadi Anda berkata, "Saat Yesus berkata 'Simpanlah hartamu di surga,' hal itu sangat benar, namun ketika aku mau mengambil depositoku, bagaimana cara aku mendapatkannya? Jadi lebih baik aku menyimpannya di sini saja dari pada di surga." Begitulah cara berpikir Anda jika Anda tidak punya iman.
Bagaimana iman menjadi lawan dari ketakutan?
Iman adalah keyakinan pada keadilan Allah
Pertama, iman didasari pada keadilan Allah di dalam ayat 26. Orang lain boleh memfitnah saya, orang lain boleh saja berpikir buruk tentang saya sekarang, hal itu bukan masalah karena saya yakin pada keadilan Allah. Iman saya meyakini keadilan Allah. Saya tahu bahwa Dia akan mengungkapkan kebenaran. Dia akan membenarkan mereka yang berjalan di dalam kebenaran. Sekalipun sekarang ini kebenaran tersembunyi, namun kebenaran itu akan dinyatakan kelak.
Iman adalah keyakinan pada kuasa Allah untuk menyelamatkan
Kedua, iman didasari pada kuasa Allah. Yang ini kita baca di dalam ayat 28. Janganlah takut pada manusia. Kuasa manusia itu terbatas; ia hanya dapat membinasakan tubuh. Tetapi takutlah pada Allah karena kuasa-Nya tak terbatas. Dia bisa membinasakan tubuh dan jiwa. Iman adalah keyakinan pada kuasa Allah, iman tidak takut pada manusia.
Iman adalah keyakinan pada kasih Allah kepada kita
Ketiga, kita melihat bahwa iman didasari pada kasih Allah bagi kita sebagaimana yang kita lihat di dalam ayat 31: "Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit." Allah peduli pada Anda. Anda sangat berharga bagi-Nya. Dia mengasihi Anda. Dia menyayangi Anda. Sedemikian besar kasih-Nya pada Anda sehingga rambut Anda pun terhitung di hadapan-Nya.
Mereka sudah terhitung. Di dalam Lukas 21:18 disebutkan bahwa tidak sehelai rambutpun di kepala Anda akan hilang. Begitu besar kasih dan kepedulian Allah pada kita. Dalam Khotbah di Bukit, Yesus berkata, "Kukatakan kepadamu: kamu yang jahat tahu bagaimana mengasihi anak-anakmu. Bukankah Allah Yang Maha baik jauh mengasihi kamu karena kamu adalah anak-anak-Nya?"
Seringkali, di malam hari, saya pergi ke kamar anak saya untuk memastikan bahwa dia telah diselimuti. Dia sangat aktif. Sama seperti anak-anak lainnya, dia cenderung menendang jatuh bantal-bantal dari tempat tidurnya. Biasanya, istri saya yang melakukannya dan jika dia sedang sakit, saya akan menengoknya. Dan suatu hari, ketika saya sedang menarik dan membetulkan letak selimutnya, saya berpikir: "Aku yang jahat, yang tidak benar, tahu bagaimana harus mengasihi anakku. Betapa Allah jauh lebih mengetahui bagaimana untuk mengasihi aku."
Jadi iman adalah keyakinan pada tiga hal yang berkaitan dengan Allah. Keyakinan pada keadilan Allah. Keyakinan pada kuasa Allah untuk menyelamatkan, dan keyakinan pada kasih Allah untuk kita. Jika Anda memiliki keyakinan semacam itu, adakah tempat tersisa bagi ketakutan?
Milikilah satu ketakutan saja: takut akan Allah
Tetapi ada satu rasa takut yang perlu kita miliki di dalam hidup ini. Hanya ada satu hal yang membuat saya takut. Hanya ada satu hal yang membuat seorang beriman merasa takut. Tahukah Anda apa itu? Rasa takut kalau Kristus tidak mengenali Anda pada Hari itu, takut kalau Kristus menyangkal Anda pada Hari itu. Jika Yesus menyangkal Anda, maka itu adalah hal yang benar-benar harus ditakuti - jika Dia berkata kepada Anda, "Aku tidak kenal siapa kamu. Menjauhlah dari-Ku, kamu semua pembuat kejahatan." (Mat 7:23).
Ketakutan yang ini disebut takut akan Allah. Ini juga merupakan permulaan dari hikmat seperti yang disampaikan oleh Amsal kepada kita: "Takut akan TUHAN adalah permulaan hikmat." Lalu di ayat 32 Yesus mengatakan ini: "Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga."
Bagaimana pikiran orang lain tentang saya tidak membuat saya takut. Satu-satunya hal yang saya perhitungkan adalah bagaimana pikiran Yesus tentang saya.
Iman menatap pada realitas kekal
Hal ini menunjukkan bahwa iman menatap ke arah masa depan. Iman menatap ke arah realitas kekal. Iman mengetahui bahwa dunia ini akan berlalu. Orang-orang yang mengkritik Anda sekarang ini akan berlalu. Orang yang membunuh Anda itu sendiri akan mati juga. Segala sesuatu di bumi ini akan berlalu. Namun Yesus tidak berlalu.
Allah tidak berlalu. Dia itu kekal. Iman memahami itu. Dan itulah sebabnya mengapa kita tidak takut pada apapun yang kita hadapi di dalam hidup ini karena semua yang ada di dalam hidup ini akan berlalu. Hal yang paling indah, yang paling berharga di dalam hidup ini, semuanya akan berlalu. Apa gunanya memenuhi rumah Anda dengan barang antik? Anda akan berlalu dan semua itu juga akan berlalu. Anda tidak akan membawa sepeserpun uang ke sana.
Seperti yang dilihat oleh iman, satu-satunya hal yang penting adalah yang berkaitan dengan kekekalan. Dan iman berpegang pada yang kekal. Iman hanya peduli pada satu hal: untuk mengakui Yesus tak peduli apapun yang orang lain pikirkan tentang saya.
Perhatikan hal ini, jika Anda mengakui Yesus, setiap kali Anda berbicara demi Yesus, pikirkanlah hal ini, Dia akan mengakui Anda di hadapan Bapa. Renungkanlah hal itu. Jika semua orang menertawai Anda, peduli apa? Allah mengakui Anda. Tapi setiap kali, karena ketakutan, Anda cenderung untuk menyangkal Tuhan, renungkanlah apa yang akan terjadi kelak.
Akuilah Tuhan bukan sekadar dengan mulut Anda tetapi lewat kehidupan Anda. Ingatlah juga bahwa menyangkal Dia tidak terjadi lewat mulut Anda saja, tetapi juga lewat kehidupan Anda. Jadi berhati-hatilah dengan cara hidup Anda. Jangan berpikir: "Aku tidak menyangkal-Nya dengan mulutku." Tetapi bisa saja kehidupan Anda justru mempermalukan Dia. Dan ingatlah, jika kehidupan Anda menyangkal Dia, maka Dia akan menyangkal Anda. Ini adalah hal yang perlu ditakuti.
Jadi kita dapat menyimpulkan dengan mengatakan bahwa memiliki iman berarti dimerdekakan dari ketakutan. Memiliki iman berarti dimerdekakan dari segala macam ketakutan di dalam hidup ini. Jika Anda memiliki ketakutan, bagaimana Anda bisa memiliki sukacita? Bagaimana Anda bisa memiliki damai sejahtera? Namun jika Anda sudah dimerdekakan dari ketakutan maka Anda bisa memiliki semua hal itu. Berdoalah supaya Allah memberi Anda iman yang menyelamatkan.
Somoga artikel ini bermanfaat ................
Baca Juga :