Kisah Nyata
Mengenal kehidupan singkat Fransiskus dari Assisi
Fransiskus dari Assisi
Banyak diantara kita mungkin pernah mendengar nama Fransiskus Asisi, St. Fransiskus adalah seorang santo yang hebat yang cocok untuk kamu jadikan teladan hidupmu. Bahkan hingga kini Ordo Fransiskan (O.F.M. = Ordo Fratrum Minorum = Ordo Friars Minor = Ordo Saudara-saudara Dina) yang didirikannya masih terus tumbuh dan berkembang.
Banyak diantara kita mungkin pernah mendengar nama Fransiskus Asisi, kebanyakan kita tahu nama Fransiskus karena nama ini seringkali dipergunakan sebagai nama babtis seseorang. Orang Italia biasanya memanggil nama ini Fransesco, di Inggris berubah menjadi Frank, di Spanyol dan Perancis ejaannya menjadi Frances.
Kesimpulannya, nama ini amat popular dan mendunia karena orang suci yang kita bahas dalam artikel inilah yang berhasil membuat namanya menjadi banyak panutan dan teladan bagi banyak bangsa. Tapi apakah kita tahu asal usul Fransiskus yang satu ini? Kalau belum tahu mari kita simak kisahnya.
Fransiskus Asissi dilahirkan pada tahun 1181 di kota Asisi dengan nama Fransesco Bernadone. Ayahnya bernama Pietro Bernadone seorang pedagang kain yang kaya raya, ibunya bernama Donna Pica berkebangsaan Prancis. Sejak muda Fransiskus banyak menghabiskan waktu membaca buku-buku filsafat dan ilmu pasti alam, dikarenakan ayahnya yang kaya sanggup memberikan pendidikan nomor satu untuk anaknya dan ia juga lancar dalam membaca berbagai bahasa termasuk latin.
Seperti kebanyakan anak orang kaya lainnya ia juga hobby bersenang-senang, minum-minum dan menghamburkan harta ayahnya bersama teman-temannya yang sesama anak kaum bangsawan. Namun, sejak muda ia sudah kecewa dengan keadaan dunia sekitarnya, ini tampak dalam kisah perjumpaannya dengan seorang pengemis. Saat ia sedang berkumpul bersama teman-temannya, datanglah seorang pengemis yang minta sedekah.
Semua temannya tidak ada yang mempedulikan keberadaan pengemis itu, tapi Fransiskus malah memberi semua uang yang ada di kantongnya pada pengemis itu. Tak ayal seketika itu juga teman-temannya mengolok-oloknya dan ketika sampai di rumah ayahnya pun memarahinya karena malu atas sikap anaknya.
Pada tahun 1201 ketika usianya menginjak 20 tahun ia bergabung dalam peperangan melawan pemberontak di Perugia. Ia tertangkap dan di tawan selama satu tahun hingga jatuh sakit. Pada saat itulah ia mendekatkan diri pada Sang Empunya Kehidupan. Setelah bebas ia menjadi berubah ia memutuskan untuk hidup miskin, ia pergi ke Roma dan memberikan jubahnya yang mahal pada pengemis, setelah itu ia ikut dengan pengemis itu pula untuk mengemis.
Semua hasil mengemis selalu ia persembahkan ke dalam kotak persembahan di dalam gereja. Suatu hari saat ia usai mengikuti misa di gereja St. Damiano, Tuhan bersabda padanya :Fransiskus, perbaiki gereja-Ku yang hampir ambruk ini.” Segera saja ia pulang ke rumahnya lalu menjual kudanya serta setumpuk kain ayahnya yang mahal untuk membangun kembali gereja tua itu.
Tak ayal lagi Tn Pietro marah sekali, ia mencoba menyadarkan anaknya, pertama dengan mengurungnya, lalu dengan hukuman badan dan terakhir mengancamnya saat Fransiskus lari pada Uskup Guido, yang merupakan uskup kota Asisi. Ia mengancam Fransiskus di hadapan uskup itu jika Fransiskus tidak mau pulang bersamanya, ia tidak akan mengakui Fransiskus sebagai anak dan otomatis tidak akan memberikan warisan apa-apa padanya.
Mendengar itu, Fransiskus malah melepaskan jubah yang di terima dari ayahnya dan mulai saat itu ia menjadi gelandangan di sekitar bukit Asisi. Setelah peristiwa itu sekitar tahun 1209 ia terinspirasi oleh kutipan dari Injil Matius, 10:9. Yesus dalam Injil tersebut mengajarkan para pengikutnya bahwa mereka harus pergi dan memberitakan bahwa kerajaan Allah sudah dekat, mereka dilarang membawa uang, tongkat atau memakai sepatu.
Ia memutuskan untuk menyerahkan diri pada kehidupan kemiskinan kerasulan. Memakai pakaian kasar, bertelanjang kaki dan pergi tanpa tongkat atau bekal sesuai dengan petunjuk Injil. Beberapa teman-teman sekotanya pun segera bergabung dengannya, dalam setahun jumlah mereka mencapai sebelas orang. Mereka tinggal di rumah kusta merawat orang sakit kusta, ada pula yang berkeliling ke daerah-daerah pegunungan untuk berkotbah sambil bernyanyi dan bergembira.
Pada tahun 1209 Fransiskus memimpin para pengikutnya ke Roma untuk meminta ijin Paus guna mendirikan sebuah ordo keagamaan baru. Mula-mula Paus tidak begitu saja mau mengakuinya dan memberikan pengesahan. Baru pada tahun 1210 Fransiskus bersaudara sukses mendapat persetujuan dari Paus Innocent III.
Kelompok ini mulai berkarya dengan menyediakan tempat untuk melayani orang-orang sakit dan miskin, khotbah yang mengena dari para imam, dsb. Pada rentang tahun 1211-1213 mereka membuka rumah-rumah komunitas di Perugia, Pisa, Cartona, Florence, sedangkan komunitas mereka di pusatkan di Portiuncula Asisi.
Pada tahun 1214 mereka melakukan upaya upaya untuk mulai melaksanakan misi kepada kaum muslim. Pengutusan lima saudara ke Maroko (Africa) yang kemudian menjadi martir, serta perjalanan yang dilakukan Fransiskus sendiri ke berbagai Negara seperti Spanyol, Prancis dan Jerman untuk mendirikan biara di sana.
Sayang ia jatuh sakit dan harus kembali tanpa mencapai tujuan. Pada masa perang salib kelima saat ia melakukan perjalanan ke Mesir dan Palestina ia berhasil mengkristenkan Sultan Al-Kamil dengan member bukti bahwa ia bersedia mati demi imannya. Setelah kembali ke Italia pada tahun 1220 terjadi pertikaian dalam ordonya, karena adanya perbedaan cara penghayatan dalam kemiskinan.
Namun, cara hidup Fransiskus ini telah menginspirasi St. Clara dari Asisi untuk mengikuti cara hidupnya. Kemudian ia mendirikan sebuah ordo yang mirip dengan ordo Fransiskan khusus untuk kaum hawa. Yang disebut suster-suster claris / ordo santa clara (OSC). Mereka kini juga telah hadir sampai di Indonesia.
Akhirnya pada tanggal 3 0ktober 1226, Fransiskus pulang menghadap Bapa pada usia 45 tahun dengan membawa stigmata (Luka-luka Yesus) di tubuhnya. Santo Fransiskus adalah santo pelindung bagi para binatang dan lingkungan hidup. Pestanya di rayakan tiap tanggal 4 oktober.
DOA ST. FRANSISKUS DARI ASSISI
TUHAN, jadikanlah aku pembawa damai.
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih.
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan.
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan.
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran.
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian.
Bila terjadi keputus-asaan, jadikanlah aku pembawa harapan.
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang.
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku pembawa sukacita.
Ya Tuhan Allah,
ajarlah aku untuk lebih suka menghibur daripada dihibur;
mengerti daripada dimengerti;
mengasihi daripada dikasihi;
sebab dengan memberi kita menerima;
dengan mengampuni kita diampuni,
dan dengan mati suci kita dilahirkan ke dalam Hidup Kekal.
Amin.
Semoga Kisah ini dapat menjadikan renungan bagi kita